Selasa, 18 Agustus 2015

Tahi Gigi

Apa kamu ingat ketika dulu ikut lomba memasukkan air ke dalam botol pakai mulut dalam acara perayaan 17 Agustus di kampungmu? Bersama air yang kamu masukkan ke botol ikut terlarut tahi gigimu. Itu membuat kawan-kawanmu terbahak. Dan kamu tidak peduli, tetap berusaha menjadi yang pertama memenuhi isi botol. Biar dapat hadiah yang masih dirahasiakan panitia yang kemungkinan itu adalah beberapa buku tulis beserta alat tulisnya. Lalu akan dibanggakan kepada orang-orang rumah. Di sekolah, memamerkan cerita kepada kawan-kawan dan menganggap ceritamulah yang paling seru.

Kamu membuat janji untuk duel dengan kawanmu sepulang sekolah karena masalah ejekan. Kamu berusaha mengalahkannya, tetapi malah menangis dan membawa pulang bengkak di bibir. Besok harinya kamu mencontekkan PR bahasa Indonesia kepada kawanmu. Seolah-olah hari semalam tidak terjadi urusan serius.

Setiap libur sekolah, kamu dan kawan-kawan bersepeda melewati kampung-kampung tetangga. Tanpa harus mengikuti acara bersepeda yang diadakan oleh suatu kelompok, dan mungkin harus membayar sejumlah uang. Bila beruntung, kamu akan menemukan bekas gelas akua di jalanan dan menjejalkannya di ban belakang. Kamu dan kawan-kawan mengayuh sepeda dengan cepat untuk mendapatkan bunyi yang keren. Kamu merasa seperti seorang pembalap.

Apa kamu masih senang melakukannya? Menginjak daun kering untuk mendengarkan bunyi krek. Kamu sudah bisa menebak ada daun kering yang akan diinjak tidak berbunyi krek. Tapi tetap saja kamu melakukannya. Kalau naik motor, kamu akan berusaha mengarahkan motor untuk melindas daun kering yang ada di depan. Semakin nyaring bunyi krek semakin akan membuatmu senyum.

Tapi aku memakluminya bila ternyata kamu tidak ingat. Tidak apa-apa. Kamu memang sering lupa kan?

7 komentar:

Komentar-komentar