Minggu, 25 Juni 2023

Teman Alfamart

Seketika saya terkejut ketika membaca caption postingan instagram seorang teman. Bukan teman dekat, tetapi dulu kami pernah tergabung dalam pekerjaan yang sama, yaitu ACOS di Alfamart.

Kami sekampus beda jurusan waktu kuliah. Rasa-rasanya sejak masuk kuliah hingga diwisuda saya dan dia tidak pernah bertegur sapa. Lucunya, setelah lulus malah jadi teman.

Akhir 2013 saya kerja di Alfamart Sultan Adam. Masuk pagi pulang tengah malam. Menyiapkan toko sebelum grand opening bersama orang-orang asyik dan menyenangkan. Mengangkat kontainer-kontainer barang dari mobil boks ke lantai 2 ruko, kemudian diturunkan kembali ke lantai 1 untuk dipajang di rak-rak barang. Dari yang pakai baju sampai lepas baju. Badan yang semula harum parfum menjadi bau masam keringat. Waktu itu sebanyak 3 atau 4 mobil boks kalau tidak salah ingat. Sangat melelahkan. Indah ketika dikenang tetapi tidak perlu untuk diulang.

Hari grand opening tiba. Saya dan teman-teman lainya sibuk melayani pelanggan-pelanggan yang berdatangan. Tentu saja banyak yang datang. Karena distelkan musik yang nyaring, ada banyak diskon, dan yang tidak kalah pentingnya adalah maskot Alfamart: Badut Albi.

Lama sebelum badut jadi tren di jalan-jalan saya sudah pernah menjadi badut. Badut dalam artian sebenarnya, bukan 'ngebadut' sebagaimana istilah zaman sekarang. Hari itu pertama kalinya saya menjadi badut. Kami para kru toko yang lelaki bergantian menjadi badut dengan kostum yang itu-itu saja. Saya lupa kena giliran yang ke berapa, yang jelas ketika saya pakai kostumnya sudah basah. Campuran peluh dari beberapa orang menempel di kulit saya lalu membentuk campuran peluh yang baru, dan bau. 

Besoknya toko berjalan menjadi lebih santai. Kemudian sebagian besar kru disebar ke Alfamart yang belum grand opening, termasuk saya. Sebagian lainnya tetap tinggal.

Sekarang kami sudah tidak bekerja di Alfamart lagi. Setelah hari penyebaran itu saya tidak ada interaksi lagi dengan teman saya itu, kecuali beberapa kali di instagram story. Lalu malam tadi postingannya membuat saya terkejut. Entah seberat apa masalah yang sedang dia hadapi sehingga sempat terpikir untuk menyerah hidup, pasti sangat berat. Padahal yang saya tahu ketika mengangkat kontainer Alfamart dulu dia orang yang kuat.

Saya tidak punya kata-kata motivasi tetapi saya teringat kalimat meme masa pandemi covid tahun 2020 lalu. Kalau tidak salah bunyinya seperti ini: "Hindari Corona. Tetaplah hidup walau tidak berguna." Kalimat yang kocak di permukaan tetapi serius di kedalaman.

Mungkin kamu membaca ini. Ulang, kalimat sebelum ini terasa aneh. Mungkin ikam membaca ini. Tetap kuat tetap hidup, Kawan. Ingat, One Piece belum tamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar