Rabu, 08 Mei 2024

Bertemu Teman Sekolah

Empat hari yang lalu saya melakukan perjalanan ke Jogja untuk urusan pekerjaan. Saya tidak pergi sendirian. Ada teman-teman yang juga turut serta. 

Kami berangkat melalui jalur udara. Walau bukan burung kami bisa terbang, yaitu dengan cara menaiki pesawat terbang. Rencana semula senin pagi terbang ke Jogja, tetapi karena ada perubahan jadwal jadi dimajukan ke ahad siang. 


Pada pukul 12 tidak pas saya sampai di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin di Banjarbaru. Dari kejauhan saya melihat orang yang saya kenali. Ketika kami saling melihat segera saya mengangkat tangan kanan sembari berseru,"Ndreee!"


Dia adalah teman SMP saya. Namanya Andriyadi. Saya memanggilnya Andre. Setelah mengobrol sebentar dengannya saya mendapat informasi bahwa dia baru saja mengantar keluarga yang mau berangkat umrah. 


Saya dan teman-teman menginap di Hotel Aveta di Malioboro. Malamnya saya, Pak Wahyu, Dhuha, dan Eno jalan ke Malioboro mencari batik untuk dibeli. 


Setelah mendapatkan batik yang cocok kami balik arah kembali menuju hotel. Saya dan Eno terhenti ketika melihat ronde, lalu memesannya masing-masing satu. 


Ronde sudah habis. Kami lanjut jalan sampai seberang hotel lalu duduk-duduk di pinggiran Malioboro sambil melihat-lihat orang lewat. 


Dari arah sebelah kanan saya melihat orang yang saya kenali sedang berjalan berdua. Ketika makin mendekat dia juga melihat saya dan menyadari bahwa yang dilihatnya adalah orang yang dia kenali. 


"Ghin!" seru saya. 


"Lan!" katanya juga bersamaan dengan saya. 


"Aku kira ikam masih di luar negeri, Ghin." Ucap saya membuka obrolan. 


Namanya Ghina. Dia teman sekelas saya semasa SMA. Katanya, dia sekarang menetap di Jogja. 


Sudah 14 tahun kami tidak pernah bertemu lagi sejak lulus SMA. Cukup lama. Keadaan itu membuat saya sedikit canggung dan bingung mau mengobrol tentang apa saja. 


Selasa pagi, saya, Eno, Pak Wahyu, dan Bu Nurul jalan ke Pasar Beringharjo. Jalanan Malioboro masih belum ramai. Toko-toko pun masih belum ada yang buka. Hanya sedikit orang yang duduk-duduk, lari, dan jalan. 


Di seberang jalan saya melihat sepasang suami istri. Mereka adalah senior saya di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) waktu kuliah D3 dulu. Segera saya berpamitan untuk menyeberang jalan menemui Bang Jun dan Kak Ela. 


Menjelang siang, saya mendapat pesan di whatsapp dari nomor tidak dikenal. Ternyata itu nomor Arif, teman kuliah S1 saya. Ganti nomor, katanya.


Malam ini, saya sudah kembali berada di Banjarmasin. Tidak ada lagi pertemuan dengan teman lama. Teman kuliah S2 maupun teman kuliah S3. Karena memang saya belum pernah kuliah S2, apalagi kuliah S3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar