Kamis, 08 September 2011

Lebaran Kan Harusnya Senang?

Akhirnya bisa juga posting ni tulisan. Kisah ini kutulis pas lebaran kemarin.
Hari ini aku berhari raya. Tanggal 30 Agustus, sehari lebih dulu daripada pemerintah. Ya, tahun ini ada perbedaan lagi dalam merayakan hari raya Idul Fitri.
Biasanya, aku senang sekali sekali setiap menyambut lebaran tiba. Entah kenapa lebaran tahun ini terasa biasa-biasa saja. Seharusnya kalau lebaran itu menang, tapi kurasa aku belum menang.
Bulan Ramadhan tahun ini ‘mungkin’ adalah yang terburuk bagiku. Tarawih-ku banyak bolongnya. Aku sholat Tarawih hanya kurang lebih sepuluh kali saja. Aku malas sekali beribadah. Imanku sedang merosot.
Alasan lainnya mungkin karena aku merindukan suasana puasa dan lebaran tahun kemarin. Salahkah? Ah, persetan salah atau enggak. Aku hanya belum terbiasa saja dengan suasana puasa dan lebaran tahun ini. Mungkin, tahun depan akan sudah terbiasa.
Kadang, aku mau tidur seribu tahun lagi—kuubah sedikit milik Chairil Anwar ‘aku mau hidup seribu tahun lagi’. Tapi, kata temanku jangan. Menyia-nyiakan masa muda, katanya. Benar juga sih.
Tapi, ada lirik lagu YUI yang membuatku semangat. Nih liriknya:
Yan nacchau keredo (Kadang-kadang kita sakit dan lelah dalam apapun)
Ii koto ga an no mo jinsei (Tetapi hal yang baik juga menjadi bagian dari hidup)
Sou yatte tsuzukenda (Begitulah kita yang terus melanjutkan hidup)
Baby never mind
Never say die
(YUI – Never Say Die)
Oke YUI, Never Say Die!
Maulana Usaid
30/08/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar