Senin, 08 Oktober 2012

Resensi Buku - Petualangan Sherlock Holmes

Judul: Petualangan Sherlock Holmes
Penulis: Sir Arthur Conan Doyle
Terbit: Pebruari 2012 (cetakan kesembilan)
Tebal: 504 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama


Petualangan Sherlock Holmes

Ini kali pertama aku membaca kisah detektif Sherlock Holmes. Dan komentarku adalah: “Kenapa baru baca sekarang?”

   
Siapa yang tidak tahu dengan Sherlock Holmes? Ah. Dia seorang detektif pertama di dunia. Petualangan Sherlock Holmes berisi 14 cerita pendek tentang kasus-kasus yang pernah ditangani Sherlock Holmes. Kasus-kasus itu ialah: Skandal di Bohemia, Kasus Identitas, Perkumpulan Orang Berambut Merah, Misteri di Boscombe Valley, Lima Butir Biji Jeruk, Pria Berbibir Miring, Batu Delima Biru, Lilitan Bintik-bintik, Ibu Jari Sang Insinyur, Bangsawan Muda, Tiara Bertahtakan Permata Hijau, dan Petualangan di Copper Beeches.

Bersama sahabatnya yang seorang dokter—Dr. Watson, Sherlock Holmes dikunjungi klien-kliennya di kamar sewaan di Baker Street No. 221 B untuk menyelidiki berbagai macam misteri. Meski sangat jenius, dia terkadang mengalami kegagalan. Pada “Skandal di Bohemia” misalnya, mengenai skandal foto Raja Bohemia dengan seorang wanita bernama Irene Adler, Sherlock Holmes digagalkan oleh wanita yang tidak lain adalah Irene Adler. Belakangan, dia mengagumi kecerdikan wanita itu.

“Dan kalau dia berbicara tentang Irene Adler, atau kalau dia menatap fotonya, dia selalu menyebutnya sebagai wanita istimewa.” (halaman 46)

Aku suka dengan gayanya yang tenang dalam menyelidiki kasus. Analisa-analisanya, wah, keren sekali. Hanya dari memeriksa topi saja, dia bisa mengetahui bahwa sang pemilik topi orang yang sangat pandai, mempunyai harga diri tinggi, dan berusia setengah baya.

Selain pembawaannya yang tenang, Sherlock Holmes detektif yang unik. Dia tidak gila harta, kasus yang sangat menarik lebih memuaskannya daripada upah yang sangat banyak atas jasanya. Dia juga lebih menyukai menangai kasus yang kelihatannya remeh dan sepele. Menurutnya, dibalik sesuatu yang dianggap remeh dan sepele, malah terdapat sesuatu yang menarik. Benar, kebanyakan kasus-kasus di Petualangan Sherlock Holmes ini menyangkut hal-hal sepele, padahal setelah dilakukan penyelidikan ternyata rumit dan sangat menarik.

“… hidup ini jauh lebih aneh daripada apa pun yang dapat kita khayalkan. Dibandingkan dengan hal-hal sepele yang terjadi sehari-hari, hasil imajinasi kita sebetulnya tak ada artinya.” (halaman 47)

Sir Arthur Conan Doyle sangat lihai mengolah kata, sehingga membuat pembaca merasa terlibat dalam berbagai penyelidikan-penyelidikan kasus di buku ini. Bagi yang suka kisah detektif, aku rasa harus baca Petualangan Sherlock Holmes. Untuk mengakhiri resensi ini, aku ingin mengutip satu kalimat bagus. Omong-omong, covernya keren.   

Manusia itu tidak berarti apa-apa, pekerjaannya itulah yang membuat hidupnya berarti.” (halaman 123)“

Maulana Usaid
8 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar