Jumat, 16 November 2012

Tokyo, Lagu yang Bernyawa


YUI, penyanyi Jepang kesukaanku. Kalau karena YUI cantik, bukan, itu adalah bonus. Aku suka YUI karena lagu-lagunya enak didengar. Juga, sebagian besar memberi semangat. Dari semua lagunya, ada satu lagu yang menarik perhatianku. Judulnya Tokyo.

Meski tahu apa arti lirik lagu Tokyo dalam bahasa Indonesia, akan tetapi aku belum tahu apa maksud dan makna dari lagu tersebut. Anehnya, aku seketika galau ketika mendengarnya. Perasaanku jadi sendu. Kalau mau tahu liriknya seperti apa, cari di google, banyak kok.

Aku menganggap lagu Tokyo adalah lagu paling galau. Apalagi setelah melihat YUI menangis waktu menyanyikannya di konser di Cruising. Di video clip-nya YUI juga menangis.

Aku bingung, kenapa lagu Tokyo begitu menyentuh meski aku belum mengerti makna liriknya. Sampai siang tadi aku menemukan jawabannya. Ini adalah kisah di balik lagu Tokyo yang aku tulis ulang dari timeline @Japanlayout.
Menurut salah seorang rekan YUI, lagu Tokyo digubah YUI berdasarkan kisah nyatanya, yakni ketika ia pertama kali ingin berangkat ke Tokyo. YUI diserang oleh rasa takut yang teramat hebat, karena banyak yang mengatakan “Tokyou wa kowai dei teta” (Tokyo Kota yang menakutkan). Namun ada seorang teman yang tahu perasaan YUI lantas bermaksud menguatkan hati YUI agar pergi sajalah mengejar mimpi ke tokyo. Temannya tersebut lantas memberikan sebuah gitar tua (furuii gitaa) miliknya kepada YUI, setelah itu akhirnya YUI pergi ke Tokyo ditemani gitar tua tersebut. Nah, setelah YUI sukses, dia mencoba menghubungi lagi temannya yang telah memberikan gitar tua dan berjasa menguatkan hati YUI. Namun apa yang terjadi, saat YUI menghubunginya, dia menemukan kabar bahwa ternyata temannya tersebut telah tiada. Lantas dari dasar kisah nyata itu pulalah akhirnya YUI menggubah lagu Tokyo dan itu juga yang mungkin menjadi alasan mengapa YUI menahan tangis saat membawakan lagu Tokyo pada konsernya di Budokan, Tokyo.@Japanlayout

Terima kasih @Japanlayout atas kisahnya. Lagu Tokyo benar-benar bernyawa.


Maulana Usaid
15 Nopember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar