Sabtu, 25 Mei 2013

Bahari Kaini


Malam kemarin aku ngetweet begini: Bahari kaini: Tek dos! Imbah tu baludah. Ludahnya dijajak, digisang.

Kalau mau tahu, itu adalah bahasa Banjar yang bahasa Indonesianya adalah: Dulu begini: Tek dos! Habis itu meludah. Ludahnya diinjak, digilas.

Aku sendiri lupa itu dilakukan untuk apa. Tapi dulu pernah begitu.

Kemudian ada si Tirta mulai terpancing untuk ikut-ikutan memprovokasi kenangan masa lalu. Masa ketika sekolah mesti pakai seragam yang warna bajunya putih dan celananya merah. Apa yang diprovokasi? Iya, apa saja yang pernah terjadi di masa itu. Perkataan, perbuatan, atau juga mitos. Kalau orang Banjar yang seumuran denganku mungkin akan mengerti.

Ini kata si Tirta lewat @tirtananta25. Biar aku daftar saja.

1. Culas nih,saki maling kena kam!
Maksudnya: Curang nih, diperkosa maling nanti kamu!

2. Jangan menunjuk kuburan, kena kam kutung.
Maksudnya: Jangan menunjuk kuburan, nanti kamu buntung (tangannya yang buntung).

Tiga. Bulikan kelas satu, di rumah ada hantu.
Maksudnya: Pulang kelas satu, di rumah ada hantu.

Four. Malam ini malam jum'at, pelemnya mortal kombat. Nini guring kada becawat, inggit kai maunggat-unggat.
Maksudnya: Malam ini malam jum’at, filmya mortal kombat. Nenek tidur nggak pakai celana dalam, punya kakek mengayun-ayun.

Gina dan Ayi juga merasa harus ikut-ikutan juga.

Kata Gina lewat @ginacitraaa: kena kada peingatan mun bahu sebelah ja yang dijapai.
Maksudnya: Nanti jadi pelupa bila bahu sebelah saja yang dipegang.

Kata Ayi melalui @AstariMillawati begini: Mun duduk di bantal bebisul, guring betiharap mamanya mati -_-"
Maksudnya: Bila duduk di bantal berbisul (maksudnya pantatnya), tidur tiarap mamanya mati.

Karena melakukannya dengan senang, dan menyenangkan, aku merasa tidak cukup hanya dengan sekali tweet. Ini lagi.

Bahari kaini: Kena mama mati mun batis dijajak kada mambalas jajak.
Maksudnya: Nanti mama mati kalau kaki diijak tidak membalas injak.

Bahari kaini: Mun talingkah tahi ayam imbah basunat kena anunya buruk.
Maksudnya: Bila melangkahi tahi ayam habis bersunat nanti anunya busuk.

Bahari kaini: Mun bepacar kuku diburiti ayam, pacarnya kada mau habang.
Maksudnya: Bila berpacar kuku diperlihatkan pantat ayam, pacarnya nggak mau merah.

Bahari kaini: Mun duduk basabalahan lawan jenis dihapaki, disambat pacaran.
Maksudnya: Bila duduk bersebelahan lawan jenis dicengin, dikatain pacaran.


Menyenangkan sekali malam kemarin. Karena apa? Kurasa, dengan mengungkit-ungkit masa lalu membuatku merasa seperti sedang berasa di sana, di waktu aku pernah melakukan hal itu. Hal yang suasananya kurasa perlu dibangkitkan kembali. Atau mungkin, perlu dilakukan lagi. Biar apa? Biar senang, dengan melakukan senyum, kemudian ketawa.

Selamat malam yang tidak ada sinar matahari.


Maulana Usaid
25 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar