Kamis, 02 Mei 2013

O, Plin-plan

Foto: spratmackrel (flickr.com)


Siang matahari sangat panas. Pohon nyiur daunnya bergoyang-goyang ditiup angin. Ke kanan lalu ke kiri. Knalpot memantulkan sinar matahari yang mataku silau. Mobil-mobil diparkir berjauhan. Aku berjalan di selasar. Mataku tertuju di kejauhan. Pada seorang perempuan bergamis hitam. Berjalan ke arah sana memegang kertas putih. Rambutnya sembunyi ditutup kerudung ungu. O, dia yang berlalu di depanku sewaktu duduk di pelataran musala.

Aku pulang duduk di atas motor. Helm di kepala. Menyerahkan uang seribu dengan tangan kanan. Disambut tangan kiri si penjaga. Tangan kanannya memegang banyak uang. Kumal dan seribuan. Di belakangku ada perempuan berstelan hitam. Kerudung hijau dan helm menutup kepalanya. Cantik? Aku tidak tahu. Kaca helm melindungi mukanya dari matahari panas dan debu jalanan. Bagaimana mungkin aku mengetahui itu? Iya, spion kiri. Sedangkan di mukaku ada speedometer.

Langit jadi mendung. Hujan turun sedikit-sedikit. Membuat basah kaca helm. Lengan baju dibasahi tembus mengenai kulit. Tarikan gas semakin dalam. Sehingga lekas di rumah.

Aku lepas sepatu, tas, lalu baju. Celana diganti. Catatan dan spidol merah keluar dari tas. Kisah ini bertambah kata. Sekarang panas lagi. Tapi tidak terlalu. O alam, mudah sekali berubah.


Maulana Usaid
24 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar