Menonton Gudetama Sampai Tertidur

Akan datang suatu masa saya merindukan momen Salman tiarap di atas dada saya ketika kami menonton Gudetama di ponsel saya. Tangan kanan saya memegang ponsel sementara tangan kiri saya ditindih olehnya. Film seri yang tak juga membuat dia bosan meski sudah berulang kali ditonton.

Baru saja filmnya sudah tamat lagi ditonton. Saya curiga Salman sudah tertidur. Saya buka kamera dan mengubahnya ke mode kamera depan. Memang benar Salman sudah tertidur. Saya tarik tangan kiri dari tindihan tubuhnya. Alhamdulillah dia tidak terbangun. Kemudian saya ambil posisi yang bagus untuk memotret momen ini, yaitu momen Salman tertidur tiarap di atas dada saya.

Melihat hasil jepretan kamera depan ponsel saya, saya jadi terharu. Di foto itu saya melihat Salman tidur dengan tenang. Ketenangan itu menjalar kepada saya melalui pipi dan dadanya yang menempel dengan dada saya. Seperti yang sudah saya katakan pada kalimat pertama paragraf ini, saya jadi terharu, mendadak hal ini terpikirkan oleh saya: Akan datang suatu masa saya merindukan momen Salman tiarap di atas dada saya ketika kami menonton Gudetama di ponsel saya. Tangan kanan saya memegang ponsel sementara tangan kiri saya ditindih olehnya. Film seri yang tak juga membuat dia bosan meski sudah berulang kali ditonton.

Hari ini Salman berusia genap 12 bulan. Hari ini juga Salman berusia ganjil 1 tahun. Rasa-rasanya baru saja hari itu terjadi. Malam ketika saya menandatangani surat persetujuan untuk tindakan operasi Sectio Caesar kepada Emma. Beberapa jam kemudian Salman lahir. Lima kalimat sebelum ini semestinya saya tulis pada 28 Maret 2023 lalu, tetapi baru sempat hari ini ditulis.

Waktu berlalu begitu cepat. Tahu-tahu Salman sudah 1 tahun. Hari ini adalah hari yang akan dirindui ketika besok nanti. Meski hari ini adalah hari yang biasa saja, besok akan tetap dirindui, pada hari yang mungkin biasa juga.