Sore hari ini tidak hujan, jadi saya bisa menjalankan rencana untuk berlari sepulang kerja. Ternyata saya masih sanggup lari 5 km meski sudah lama tidak berlari, dengan kecepatan rata-rata 8 menitan. Meningkat semenit dari lari April lalu, 9 menitan.
Saya tidak melewati area para fotografer bersiap memfoto. Akibatnya saya tidak bisa pasang aksi pura-pura cuek ketika melewati mereka tapi diam-diam menghafal nama akun instagram yang mereka pajang. Kemudian malam harinya saya akan mengecek story instagram mereka. Lalu masuk ke tautan google drive. Mencari-cari foto yang ada sayanya dengan cermat di antara foto lainnya. Bila saya rasa bagus dan keren akan saya tebus.
Saya sengaja melewati area sunyi. Saya tidak terlalu suka banyak orang dan tidak sedang ingin difoto. Lagipula saya punya bukti yang bisa saya pamerkan bahwa saya benar-benar lari 5 km. Tepatnya 5,45 km. Karena di ponsel saya punya aplikasi bawaan yang bisa melacak data olahraga, termasuk lari. Sebenarnya saya ingin memasang Strava yang terkenal itu, tapi karena ukurannya yang lumayan besar, 60 Mb, saya urung melakukannya. Masih belum perlu. Lebih baik memanfaatkan yang ada saja.
Ada yang bertanya, lebih baik lari atau jalan cepat? Sama-sama baik sih, ketimbang tidak olahraga. Sesuai selera saja, yang penting sesuai kemampuan. Kalau hanya mampu jalan cepat, ya lakukan itu. Tapi kalau dikejar anjing gila, ya lari secepat mungkin. Sambil teriak: Dasar Anjiiinggg!
Saya pernah dikejar anjing bersama teman saya Gusti waktu bekerja di Palangkaraya 2014 lalu. Beruntung kami sedang berada di atas Beat Karbu. Saya langsung tancap gas hingga keluar dari gang tempat si anjing bertempat tinggal. Di lain hari kami dikepung 3 atau 4 ekor anjing sewaktu mau putar balik motor keluar dari gang. Anjing-anjing itu menyalak tanpa henti. Sementara si pemilik anjing yang bejenis kelamin perempuan dan bermata sipit tersebut hanya diam menonton kami yang berusaha terlihat tenang meski sebenarnya gugup.
Berlari dan melarikan diri adalah hal yang berbeda tapi memiliki kesamaan. Sama-sama melelahkan ketika melakukannya. Dan terasa melegakan ketika menyudahinya. Kesamaan lainnya adalah: uyuh tapi rami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar-komentar