Kamis, 21 Agustus 2025

Udara Dingin

Udara di rumah saya pagi ini terbuat dari udara Bromo tipis-tipis. Air di jedeng kamar mandi berkali-kali lipat lebih dingin dari sebelumnya. Keadaan ini refleks menggigilkan saya tatkala mengguyurkan gayung berisi air ke tubuh sembari berseru: beeerrrr! Biarpun begitu saya harus tetap melanjutkan mandi sampai selesai. Sabun batangan sudah terlanjur saya gosok ke badan. Apalagi ditambah pengetahuan yang pernah saya dapat dari video youtube menjelaskan bahwa mandi dengan air dingin itu bagus untuk kesehatan. Membuat saya semakin yakin untuk terus mandi hingga berhanduk. 

Bagi orang-orang yang malas mandi, maaf, maksudnya, bagi orang-orang yang tidak tahan mandi air dingin, udara dingin seperti ini adalah waktu yang pas untuk membuat alasan agar tidak mandi. Hanya berseka, mungkin dengan tisu basah. Lalu mengoleskan deodoran atau menyemprotkan cairan tawas atau membaluri bedak mbk ke ketiak. Kemudian menyemprotkan wewangian ke badan dan baju. 


Ketika akan selesai mandi saya mendapati tahi cecak menempel di dinding dekat pintu, sedikit lebih tinggi dari pintu. Sungguh berani cecak yang berak di situ. Atau mungkin saja dia belum tahu cerita bagaimana akhir hidup cecak-cecak pendahulunya bila bertemu dengan saya. Atau dia sudah tahu tapi dia berani dan juga dia lupa dengan semboyan yang pernah dikatakan Pak Soekarno dalam pidato terakhirnya pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1966: Jas Merah (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar