Kamis, 17 November 2011

Tips Belajar Menulis

Tulisan ini kutulis ulang dari buku. Cikiciw!

 100_4898
tulisan awal sebelum diedit

Sekarang jam 11 malam lewat 1 menit. Dan di rumahku sedang terjadi pemadaman listrik. Inilah nggak nyamannya mati lampu itu. Baterai laptop habis,internet di hp nggak mau, dan… belum ngantuk. Daripada nggak ada yang dikerjain aku putuskan untuk menulis di buku dengan penerangan lampu emergency.

Hemmm.. sebenarnya aku bingung mau menulis apaan. Apa yang harus kutuliskan? Apa yang harus kukisahkan di sini?

Teng! Bingung! Sebagian besar penulis pemula—termasuk aku sendiri—biasanya bingung mau menulis apa. Tepatnya sih nggak tahu gimana cara memulainya.

Menurutku, bukan bingung atau nggak tahu cara memulai sebuah tulisan. Tapi, lebih ke ‘takut’. Takut untuk memulai. Takut untuk menulis kata pertama, kalimat pertama, apalagi paragraf pertama.
Takut kalimatnya salah lah. Takut tata bahasanya salah lah. Takut ejaannya salah lah.

Karena ketakutan-ketakutan itu muncullah sebuah alasan yang sudah biasa didengar, “Aku nggak bakat menulis”.

Ahh.. Persetan dengan bakat. Kalau pun seorang penulis besar seperti Andrea Hirata, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, dan Pipiet Senja memang sudah mempunyai bakat menulis sejak kecil, paling bakat itu cuma kurang lebih 2%. Sisanya usaha dan latihan mereka yang terus menerus.

Bohong kalau ada orang yang bilang dia nggak bisa menulis. Kecuali kalau dia buta huruf.

Ngetik sms, ngeupdate status facebook, atau ngetweet, bukankah itu aktifitas menulis?

Kan beda sama misalnya menulis artikel atau esai. Membuat esai harus mikir dulu gimana susunan kata dan kalimatnya. Kalau ngetik sms sih mengalir saja, nggak perlu mikir. Eh, mikir juga sih, tapi nggak menguras pikiran.

Nah, itu dia jawabannya! “Mengalir saja, nggak perlu banyak mikir.” Tulis saja dulu apa yang terlintas di pikiran. Jangan terlalu memikirkan tata bahasa. Singkirkan pikiran takut salah ejaan.

Kuncinya adalah “berani memulai”. Mulailah dengan menulis kalimat pertama. Otomatis kalimat-kalimat berikutnya akan mengikuti. Trust me it works!

Oke. Kalau tulisannya sudah selesai tapi ejaan tata bahasanya salah gimana?

Itu dia! Di sinilah gunanya editing. Membenarkan ejaan tata bahasa atau membuang kalimat-kalimat yang dirasa nggak perlu. Simpelnya, editing itu adalah memoles tulisan biar lebih menarik.

Eitss.. Tunggu dulu. Setelah mengakhiri tulisan jangan buru-buru mengedit dulu. Tinggalkan dulu tulisan yang sudah dibuat. Refresh dulu otak. Misalnya, jalan-jalan atau main game.

Ingat, jangan kelamaan ngerefreshnya. Kalau sudah cukup, kembali lagi ke tulisan dan mulai proses editing.

Kalau sudah diedit tapi masih berantakan gimana? Hayooo….

Itu artinya masih harus latihan lagi.

Beranilah untuk menuliskan kalimat pertama.

"Start writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turned on." (Mulailah menulis, tidak peduli apa. Air tidak mengalir sampai kran dihidupkan). - Louis L'Amour (1908 -1988).

Keep writing! Keep smiling! Keep laughing!

Maulana Usaid
16-17 Nopember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar