Jumat, 21 Desember 2012

Sudah Bangun Atau Belum Tidur?


Pikiran ini aku tulis seminggu lebih beberapa hari yang lalu. Tepatnya tanggal 9 Desember 2012.


Apakah salah jika baru bangun tidur dan bilang belum tidur? Bisa ya atau mungkin tidak. Kita bisa bilang ya karena nanti akan tidur lagi. Tentu saja, setiap setelah bangun tidur pasti akan tidur lagi untuk istirahat. Dan itu merupakan siklus—hal yang terjadi secara berulang-ulang secara tetap. Hanya saja penggunaan ‘belum tidur’ saat baru saja bangun tidur itu kurang tepat. Dibilang kurang tepat karena masalah waktu penggunaannya. Misalnya, kamu melihat seorang kawan baru bangun tidur, sambil menguap dia berkata: “Ammm.. Aku belum tidur nih?”

Kan aneh. Ada kemungkinan kamu akan mengatainya tolol atau mengira dia sedang mengigau.

Tunggu dulu, jangan terburu-buru dalam mengambil kesimpulan. Aneh memang baru bangun tidur tapi bilang bahwa belum tidur. Tapi belum tentu salah. Sering kali akal manusia hanya akan membenarkan dan mengiyakan apa yang hanya tampak dipermukaan atau yang menjadi keumuman. Sederhananya adalah membenarkan yang menjadi kebiasaan. Biasanya, orang yang baru bangun tidur akan dinyatakan bahwa dia sudah bangun. Jarang sekali—bahkan aku belum pernah mendengar—orang yang baru bangun tidur dinyatakan bahwa dia belum tidur. Karena menyatakan orang yang baru bangun tidur bahwa dia belum tidur itu jarang sekali dilakukan—bahkan mungkin belum pernah—sehingga tidak menjadi keumuman dan kebiasaan. Padahal tidak bisa disalahkan dengan menyebut belum tidur. Toh, setelah bangun tidur nanti akan tidur kembali.

Bingung kan? Aku juga. Aku memikirkan hal ini ketika aku bangun tidur subuh tadi. Mungkin berlaku juga pada hal-hal lain. Dan sekarang aku belum tidur.


Maulana Usaid
9 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar