Minggu, 07 April 2013

6 Tip Membeli Buku

Foto: KT of Lake Orion (flickr.com)

Ada yang pernah bertanya kepadaku, “Kok mau-maunya sih beli buku? Mahal begitu.”

Aku pun segera menjawab pertanyaan itu karena masih hidup. Ini kataku, “Begini, Nak. Dengarkan baik-baik. Setiap orang mempunyai kesukaan yang berbeda. Ada yang suka beli baju baru. Ada yang suka nonton anime. Ada yang suka makan cokelat. Dan, ada yang suka sama aku.” Aku berhenti sejenak, lalu, “Nah, kalau aku suka baca buku. Untuk memenuhi kesukaanku itu aku bisa meminjam buku dari kawan, kadang menyewa, atau beli. Kalau sudah suka sesuatu, kurasa apa pun akan diusahakan. Bila aku sudah sangat ingin dan akan beli suatu buku, berapa harganya aku tidak peduli. Asalkan aku punya duit. Masa buat diri sendiri hitung-hitungan. Aku juga tidak rugi, dapat pengetahuan baru.”

“Oh.”

“Oh juga.”

Nah.  Sewaktu sedang membaca buku How To Master Your Habits karangan Ustadz Felix Y. Siauw terlintas di pikiranku untuk menuliskan tip membeli buku. Ini daftarnya.

1. Jangan Menilai Buku dari Sampulnya
Benar, kata siapa itu aku tidak tahu, tapi bunyinya begini kira-kira: “Jangan menilai buku dari sampulnya”. Memang, sampul yang bagus membuat buku terlihat menarik. Tapi isi buku lebih penting daripada sampul.

2. Jangan Terlalu Mengandalkan Komentar Pendek
Biasanya seorang pembaca akan berkomentar setelah membaca suatu buku. Apalagi yang sekarang ada twitter. Gampang sekali bila mau memberi komentar kepada si pengarang, tinggal mention. Pernah aku membaca retweet si pengarang buku dari mention pembaca yang isinya pujian terhadap buku yang ditulisnya. Aku jadi tertarik dengan buku itu. Tapi, ketika aku ke toko buku dan menyempatkan membaca beberapa bagian isi buku itu rasa tertarikku hilang. Karena apa? Karena itu. Selera setiap orang berbeda. Banyak orang menyukai buku itu. Aku tidak.

3. Membaca Resensi
Aku lebih percaya dengan resensi atau review daripada komentar di twitter. Karena resensi komentarnya lebih panjang dan detail. Juga seringkali disertai sinopsis. Sedangkan komentar di twitter hanya 140 karakter. Lagipula, mencari resensi buku itu urusan gampang. Tinggal ketik resensi buku buku apa yang di cari di google. Si google akan mencarikan. Baik sekali. Apalagi sekarang banyak blog yang membahas apa saja tentang buku, termasuk resensi.

4. Membaca Sinopsis atau Blurb

Kalau buku yang baru terbit, tentu, belum ada resensinya. Kalau begitu, baca sinopsisnya. Juga, tulisan yang ada di sampul belakang buku. Apa itu namanya? Sinopsis atau blurb? Ah, aku kurang tahu. Tapi, menurut software KBBI Offline 1.4 sinopsis itu: ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu: ringkasan; abstraksi. Dan menurut software Kamus 2.04, blurb itu: uraian singkat isi buku.

5. Membaca Isi Buku
Bila beruntung, biasanya di toko buku ada buku yang sudah tidak ada plastiknya. Untuk menambah yakin setelah membaca resensi dan sinopsis, ya, baca dulu sedikit isinya.

6. Membaca Buku Lain

Bila beli buku di toko buku jangan langsung bayar ke kasir. Baiknya, baca dulu buku lain selain yang ingin dibeli. Yang sudah tidak ada plastiknya. Baca sampai akhir buku kalau bisa. Jadi, beli 1 dapat 2. Memang sih itu kurang baik. Tapi kan tidak dilarang. Juga, kurasa membaca gratis di toko buku lebih baik daripada beli buku bajakan. Maafkan kalau aku keliru.


Kukira itu dulu tipnya.


Maulana Usaid
6 April 2013

3 komentar:

  1. Yang namanya hoby membaca, berapapun harga buku tentu bukan masalah. Yang paling penting adalah ilmu pengetahuan harus semakin banyak, meskipun harta sedikit.

    BalasHapus

Komentar-komentar