Rabu, 17 September 2014

Setidaknya, Aku Rindu

Sudah lama rasanya aku tidak menulis. Untuk aku publikasikan di sini, atau hanya aku simpan di laptop bersama tulisan-tulisan lainnya. Bukan karena aku kehilangan sama sekali minat untuk menulis. Minatku untuk menulis masih ada. Hanya saja aku memiliki minat baru, yaitu menggambar.

Biar aku ralat sedikit, menggambar bukan sama sekali baru bagiku. Sejak SD aku sudah menyukai menggambar. Dan sekarang minat itu muncul lagi setelah sebelumnya sempat hilang. Hal inilah yang membuat aku jarang sekali menulis belakangan ini. Aku lebih sering memaparkan ide, gagasan, atau perasaan melalui gambar. Ditambah dengan kata-kata penjelasan. Atau, hanya beberapa kata, untuk membiarkan orang-orang yang melihat gambarku membuat penafsirannya sendiri.

Aku sering mempostingnya di akun instagramku @maulanausaid1912, meski tidak semuanya.

Sejujurnya, aku hanya mengada-ada dengan membuat alasan pembenaran yang menyalahkan minat menggambarku. Hahaha, sejujurnya, sejujurnya, sejujurnya. Kenapa aku harus menambahkan kata yang tidak perlu itu untuk menegaskan kalimatku. Baiklah, aku ulang.

Aku hanya mengada-ada dengan membuat alasan pembenaran yang menyalahkan minat menggambarku. Alasan sebenarnya aku jarang menulis hanya kemalasan. Penyakit yang pasti pernah juga dimiliki orang lain.

Aku tidak ingin berpanjang-panjang, sehingga membuatmu bosan. Tapi, kenapa juga kamu mau-maunya mebaca racauanku. Baiklah, ini intinya: Aku sangat merindukan menulis. Seperti seseorang merindukan kekasihnya. Oh, tentu saja, bila rindu, tak cukup hanya dengan berkata: Aku rindu kamu. Kamu pasti mengerti maksudku, kan? Untuk itu, aku, setidaknya mulai merangkak, mengumpulkan lagi kata-kata yang sudah hampir habis. Setidaknya dari sini.


Maulana Usaid
17 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar