Minggu, 05 April 2015

Delapan Pertanyaan


Mila,
Aku membuat beberapa pertanyaan untukmu.

Pertama.
Apa kamu benar-benar berduka ketika bilang turut beduka cita ketika aku mati nanti? Aku curiga, jangan-jangan itu kamu lakukan sekedar basa basi. Kalau memang begitu, tolong jangan.

Kedua.
Apa kamu begitu? Yang ketika kamu tiada seperti ada yang beda. Orang-orang membicarakanmu. Merasa seperti kamu masih ada dan mengungkit-ungkit kebiasaanmu dengan cara sendu. Berhari-hari, hingga akhirnya mereka kembali sibuk kepada aktifitas mereka masing-masing. Dan mengenangmu lagi nanti dengan cara yang khusus.

Ketiga.
Setiap akan menyelesaikan membaca novel aku selalu memelankan laju membaca, menajamkan fokus, juga sekali-sekali mengulang kalimat. Padahal ingin cepat-cepat selesai biar tahu apa yang terjadi di bagian akhir. Apa kamu juga begitu?

Keempat.
Apa kamu mengenal Videl? Dia salah satu pemain di anime Dragon Ball Z dan GT. Anaknya Mr. Satan. Istrinya Gohan. Ibu dari Pan. Ketika sebelum ia dan Gohan menikah, Videl belajar terbang. Karna ia hanya manusia bumi biasa. Sedangkan Gohan adalah keturunan Goku yang berasal dari planet Vegeta yang bisa terbang. Videl berusaha keras untuk bisa terbang. Dan hasil usahanya menggembirakan. Nah, melihat adegan itu aku pernah ingin belajar terbang juga. Tapi sampai sekarang aku belum pernah terbang. Bahkan dengan pesawat terbang.

Nah, apa kamu sudah ingat Videl? Atau baru pertama kali mendengar namanya?

Kelima.
Kenapa orang-orang di sinetron berdo'a dengan mengangkat tangan sambil agak menengadah?

Keenam.
Apa kamu ingat episode Bakabon di mana ada penulis yang karyanya indah ketika dibaca, sedangkan rumahnya berantakan? Mama Bakabon mengagumi tulisannya. Ia mendatangi penulis ke rumahnya. Ia tidak tahan melihat keadaan rumah idolanya, sehingga membereskannya. Jadilah karya si penulis berantakan seperti rumahnya pada awalnya. Apa kamu sudah ingat?

Ketujuh.
Apa kamu termasuk ke dalam golongan orang yang senang dikasihani?


Kamu mungkin akan bertanya: mana pertanyaan kedelapan? Tapi maaf, sebenarnya pertanyaanku cukup tujuh saja. Tapi aku juga tidak mau berbohong karena sudah terlanjur menulis judul begitu. Baiklah, aku buat pertanyaan kedelapan: Mila, maukah kamu menjawab pertanyaan-pertanyaanku ini? Dalam hati juga tidak apa-apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar