Kamis, 14 Desember 2023

Memotong Kuku

Perasaan puas menjalari hati saya tatkala selesai memotongi satu per satu kuku Salman yang sudah panjang. Dimulai dari kuku telunjuk sampai ke kelingking pada tangan sebelah kanan, lalu kuku jempol. 


Selanjutnya giliran tangan kiri, kaki kanan, dan yang terakhir kaki kiri. Biasanya seperti itu urutan saya memotong kuku Salman. 


Sejak Salman mengenal yang namanya potong kuku, memotong kukunya tidak lagi semudah dulu. Dulu yang saya maksud adalah sewaktu dia masih bayi yang lemah tak berdaya, belum bisa menolak dan berontak. 


Terkadang dia mau dipotongkan kukunya, satu atau dua jari lalu meronta-ronta ingin kabur. Mau tidak mau saya biarkan dia kabur, daripada dipaksa malah akan menjadi luka. 


Biasanya, kesempatan untuk bisa memotong kuku Salman adalah ketika dia sudah tertidur pulas. Ini adalah momen terlemah dia, tidak ada perlawanan dan teriakan. 


Tidak jarang pemotongan kuku Salman urung dilakukan. Sembari menunggu dia tidur pulas, saya maupun Emma jadi mengantuk karena remang-remang lampu tidur. Akhirnya, dengan mengucap: Bismika allahumma ahyaa wa bismiska amuut, kami juga ikutan tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar