Selasa, 16 Januari 2024

Wajah yang Saya Lihat

Anak saya si Salman tidurnya tidak bisa diam, berguling ke sana ke mari, kalau dalam bahasa Banjar: usik banar. Malam ini, yang awalnya di tengah kasur, dia berguling sampai tepi kasur. 

Saya berjaga di sampingnya, di lantai, sambil membuang ingus dari hidung yang mampet dengan tisu. Kira-kira seperempat jam dalam posisi di tepi kasur, Salman berguling lagi ke udara. Dengan sigap saya menahannya dan menaruhnya kembali ke tepi kasur sambil tertawa tanpa suara. 

Selesai membersihkan hidung, saya pindahkan Salman ke tengah kasur lalu berbaring di sebelah kanannya. Ketika menghadap ke kiri terlihatlah oleh saya Salman yang tidur menghadap ke kanan. 

Seketika saya berpikir, betapa sedikitnya saya melihat wajahnya hari ini. Saya malah lebih banyak melihat wajah orang-orang yang beririsan dengan pekerjaan saya. 

Saya juga lebih banyak melihat layar komputer ketimbang wajah Salman. Layar ponsel yang paling banyak saya lihat hari ini, bahkan setiap hari. 

Jadi, saya putuskan untuk memandangi dulu orang yang 'tidak terasa kian besar saja' ini cukup lama hingga memejamkan mata. Kemudian membaca: Bismika allahumma ahya wabismika amut. 

 @30haribercerita #30haribercerita #30hbc2416

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar