"Apa kuota itu apa, Babah?" Tanya Salman di atas Beat Karbu yang melaju pelan saat pulang main dari rumah Khalid.
Saya terdiam sebentar lalu meminta Salman mengulang pertanyaannya. Saya tidak salah dengar, dia memang menanyakan definisi kuota. Entah dia mengetahuinya dari mana, saya rasa ini pertanyaan yang sedikit sulit. Kuota kata yang familiar terdengar tapi tak sekali pun terbesit dalam pikiran saya untuk mencari definisinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Saya terdiam sebentar mencari-cari penjelasan kepada Salman. Kira-kira 5 detik kemudian saya menemukan kalimat yang sepertinya benar.
"Jadi kuota itu adalah jatah. Misalnya jatah untuk main internet, jatah untuk naik haji. Nanti kita naik haji ya," jelas saya.
"Iya," kata Salman singkat.
Salman lalu mengocehkan hal-hal lain yang saya sudah lupa. Sesampainya di rumah, seperti biasa, saya suruh pipis dan gosok gigi dulu sebelum bersiap mau tidur. Malam tadi dia sudah kelelahan untuk bermain lagi. Jadi dia menurut saja ketika saya suruh berbaring di bantalnya sementara menunggu saya membuatkan susu.
Pagi ini dia bangun dengan meringis ingin ke rumah Khalid lagi dan ingin 'sayang mama'. 'Sayang mama' yang dimaksud Salman adalah berpelukan dengan mamanya.
Saya jelaskan kepadanya bahwa urusan ke rumah Khalid nanti, pagi ini ke sekolah dulu. Lalu urusan 'sayang mama' nanti juga, bila mamanya sudah pulang.
Memakan waktu lebih kurang sepuluh menit akhirnya dia mau benar-benar bangun setelah saya ancam pergi sendirian saja. Mau tidak mau. Saya sudah terlambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar-komentar