Ganci. Bukan Banci. Kalau banci adalah manusia yang menyalahi kodratnya.
Oke. Yang dibahas sekarang adalah ganci. Ganci adalah kependekan dari gantungan kunci. Benda yang bentuknya bermacam-macam, seperti bola bilyar, topeng, gitar, potongan jari, potongan sabuk, dan banyak lagi. Trus memiliki kawat bulat yang dikaitkan di kunci. Ya sudah lah, semua orang pasti sudah tahu apa itu ganci.
Selain untuk mempercantik dan memperindah kunci, ganci juga berfungsi sebagai pengaman. Kenapa aku mengatakan demikian? Inilah sebabnya.
Pulang dari kampus saya mau ke rumah Andit. Aku ke rumah dulu untuk makan siang. Setelah mengistirahatkan perut, aku bersiap-siap untuk berangkat. Menyandang tas, trus mengambil kunci motor tercinta yang ada di meja. Baru dua langkah dari meja, settt... kunci terlepas dari tangan. Tak, tak, burrr... dua kali memantul di lantai teras belakang rumah, trus tercebur di sela-sela papan lantai yang berair.
Untung papan lantainya bisa diangkat. Aku perhatikan tidak ada tanda-tanda keberadaan kunci. Dengan perlahan-lahan ku celupkan tangan ke air comberan yang bau jahanam, ditambah banyaknya sampah dan berlumpur. Aku raba-raba menerobos comberan, sampah, dan lumpur tetapi belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Ku panggil adikku—arif—untuk membantu mengangkatkan papan lantai. Cerdas juga arif, diambilnya barbel trus disisipkannya di antara papan yang diangkat dengan lantai. Jadi dia tak perlu susah-susah mengangkatnya. Tinggal menonton saja bersama kakaku—umin.
Aku raba-raba lagi. Yes, dapat! Setelah diliat ternyata hanya kelereng.
Hampir saja aku putus asa. Tetapi bantuan datang. Abahku (baca: ayahku) ikut membantu. Dan penonton bertambah satu, mama.
Raba kanan, raba kiri. Setelah kira-kira 15 menit kunci ditemukan, akhirnya.
Tanganku bau sekali. Lima kali dicuci dengan deterjen tetap bau. Dicuci lagi dengan sabun cuci piring. Masih bau. Ku olesi parfum, baunya agak berkurang. Trus, jalan terakhir saya semprot dengan rapika pelembut pakaian, baunya menghilang.
Itulah akibatnya gara-gara kunci tidak ada gantungannya. Kalau saja saya pasangi ganci mungkin kejadiannya tidak begitu. Bisa saja tersangkut di sela-sela papan. Kalau pun tercebur pasti mencarinya lebih mudah. Soalnya ganci mempunyai ciri-ciri tertentu yang mudah dikenali hanya diraba saja.
Setelah kejadian itu kunci motor langsung ku pasangi ganci.
Oke. Yang dibahas sekarang adalah ganci. Ganci adalah kependekan dari gantungan kunci. Benda yang bentuknya bermacam-macam, seperti bola bilyar, topeng, gitar, potongan jari, potongan sabuk, dan banyak lagi. Trus memiliki kawat bulat yang dikaitkan di kunci. Ya sudah lah, semua orang pasti sudah tahu apa itu ganci.
Selain untuk mempercantik dan memperindah kunci, ganci juga berfungsi sebagai pengaman. Kenapa aku mengatakan demikian? Inilah sebabnya.
Pulang dari kampus saya mau ke rumah Andit. Aku ke rumah dulu untuk makan siang. Setelah mengistirahatkan perut, aku bersiap-siap untuk berangkat. Menyandang tas, trus mengambil kunci motor tercinta yang ada di meja. Baru dua langkah dari meja, settt... kunci terlepas dari tangan. Tak, tak, burrr... dua kali memantul di lantai teras belakang rumah, trus tercebur di sela-sela papan lantai yang berair.
tkp
Untung papan lantainya bisa diangkat. Aku perhatikan tidak ada tanda-tanda keberadaan kunci. Dengan perlahan-lahan ku celupkan tangan ke air comberan yang bau jahanam, ditambah banyaknya sampah dan berlumpur. Aku raba-raba menerobos comberan, sampah, dan lumpur tetapi belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Ku panggil adikku—arif—untuk membantu mengangkatkan papan lantai. Cerdas juga arif, diambilnya barbel trus disisipkannya di antara papan yang diangkat dengan lantai. Jadi dia tak perlu susah-susah mengangkatnya. Tinggal menonton saja bersama kakaku—umin.
Aku raba-raba lagi. Yes, dapat! Setelah diliat ternyata hanya kelereng.
Hampir saja aku putus asa. Tetapi bantuan datang. Abahku (baca: ayahku) ikut membantu. Dan penonton bertambah satu, mama.
Raba kanan, raba kiri. Setelah kira-kira 15 menit kunci ditemukan, akhirnya.
Tanganku bau sekali. Lima kali dicuci dengan deterjen tetap bau. Dicuci lagi dengan sabun cuci piring. Masih bau. Ku olesi parfum, baunya agak berkurang. Trus, jalan terakhir saya semprot dengan rapika pelembut pakaian, baunya menghilang.
***
Itulah akibatnya gara-gara kunci tidak ada gantungannya. Kalau saja saya pasangi ganci mungkin kejadiannya tidak begitu. Bisa saja tersangkut di sela-sela papan. Kalau pun tercebur pasti mencarinya lebih mudah. Soalnya ganci mempunyai ciri-ciri tertentu yang mudah dikenali hanya diraba saja.
Sebelum dipasangi ganci
Setelah dipasangi ganci
Setelah kejadian itu kunci motor langsung ku pasangi ganci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar-komentar