Seminggu yang lalu aku mengikuti Seminar Menulis Nasional dan Pelatihan Menulis Bersama Boim Lebon di Aula Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru. Aku mengetahui adanya seminar itu dari facebook Flp Banjarbaru. Tak salah lagi, yang mengadakannya adalah Flp Banjarbaru.
Siapa Boim Lebon? Dia penulis buku-buku konyol—salah satunya serial Lupus Kecil dan Lupus ABG—dan produser RCTI. Sesuai buku yang ditulisnya—buku-buku konyol—Boim Lebon yang menjadi pemateri seminar sekaligus mentor pelatihan menulis mengawali seminarnya dengan lucu dan konyol. Bukan hanya diawal seminar, tapi disepanjang seminar sampai akhir acara. Bisa kubilang beliau seminar sambil stand up comedy.
Boim Lebon membagikan ilmu 7 langkah untuk membuat cerita berikut.
1. Mengenali kemampuan menulis yang kita miliki.
2. Berusaha untuk menemukan inspirasi dari sebuah bacaan yang dibaca.
3. Mengembangkan bahan cerita baru.
4. Lengkapi dengan referensi, riset tambahan, pengamatan, dan obrolan/wawancara.
5. Buat sinopsis.
6. Lengkapi dengan pengembangan tokoh yang memiliki karakter unik.
7. Opening yang memikat.
Nggak rugi aku ikut. Selain terhibur dan dapat ilmu aku juga dapat buku. Soalnya pas pembawa acaranya nanya siapa yang suka nulis aku ngacung tangan—ya, apa susahnya sih ngacung tangan. Habis itu aku ditanya apa harapanku ke depan dalam dunia menulis. Trus, dikasih bingkisan.
poster seminar
Siapa Boim Lebon? Dia penulis buku-buku konyol—salah satunya serial Lupus Kecil dan Lupus ABG—dan produser RCTI. Sesuai buku yang ditulisnya—buku-buku konyol—Boim Lebon yang menjadi pemateri seminar sekaligus mentor pelatihan menulis mengawali seminarnya dengan lucu dan konyol. Bukan hanya diawal seminar, tapi disepanjang seminar sampai akhir acara. Bisa kubilang beliau seminar sambil stand up comedy.
Boim Lebon membagikan ilmu 7 langkah untuk membuat cerita berikut.
1. Mengenali kemampuan menulis yang kita miliki.
2. Berusaha untuk menemukan inspirasi dari sebuah bacaan yang dibaca.
3. Mengembangkan bahan cerita baru.
4. Lengkapi dengan referensi, riset tambahan, pengamatan, dan obrolan/wawancara.
5. Buat sinopsis.
6. Lengkapi dengan pengembangan tokoh yang memiliki karakter unik.
7. Opening yang memikat.
Nggak rugi aku ikut. Selain terhibur dan dapat ilmu aku juga dapat buku. Soalnya pas pembawa acaranya nanya siapa yang suka nulis aku ngacung tangan—ya, apa susahnya sih ngacung tangan. Habis itu aku ditanya apa harapanku ke depan dalam dunia menulis. Trus, dikasih bingkisan.
isi bingkisannya
Semoga acara seperti ini sering-sering diadakan di Banjarbaru atau Banjarmasin.
Maulana Usaid
25/12/2011
Maulana Usaid
25/12/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar-komentar