Senin, 17 Desember 2012

Kamu. Diam-diam

Kamu. Diam-diam

Kamu. Diam-diam mendoakan orang yang kauanggap-harap jodoh. Dengan tidak tahu dia juga berdoa. Untuk kamu. Dan diam-diam. Atau barangkali. Doanya untuk orang yang dianggap-harap jodoh. Adalah bukan kamu.

Kamu. Dengan tidak tahu. Diam-diam mendoakanmu yang dianggap-harap jodoh. Yang kamu tidak tahu dia siapa. Belum pernah bertatap. Bahkan mendengar namanya. Tapi dia tahu kamu.

Kamu. Diam-diam mendoakan orang yang kauanggap-harap jodoh. Dia juga. Diam-diam mendoakan orang yang dianggap-harap jodoh. Kamu tidak tahu dia. Dia juga. Tidak tahu kamu. Kemudian kamu bertemu dengan dia. Di mana saja. Di masjid. Tepatnya di pelataran masjid atau parkir sandal. Atau barangkali di toko buku. Kamu berkata lantang. Dengan waktu yang nyaris sama. Dia berkata sama. Lantang. Kamu jodohku kan?

Kamu. Diam-diam mendoakan orang yang kauanggap-harap jodoh. Barangkali aku.


Maulana usaid
10 Desember 2012

2 komentar:

Komentar-komentar