"Sampit Pangkalan Bun. Kepala sakit utang batimbun (Bahasa Banjar: berjibun)."
Rata-rata anak Banjarmasin yang pernah tinggal di daerah Kelayan circa 1998--2004 pasti pernah mendengarnya. Dulu semasa saya Sekolah Dasar alias SD sering mengeluarkan celetukan ini. Bagi saya dan anak-anak lainnya, celetukan dalam dua kalimat tersebut merupakan sesuatu yang lucu.
Tiba-tiba saya mengingatnya ketika di perjalanan sepulang kerja hari ini. Sungguh perasaan saya telah berubah. Sekarang benar-benar tidak ada lucunya sama sekali. Saya malah merasakan kegetiran di sana.
Wahahah
BalasHapus