Senin, 10 Februari 2025

Ke Pulau Kembang (Bagian Kedua)

Pada mulanya kami hanya ingin naik kelotok susur sungai ke Kampung Hijau. Kampung Hijau adalah rumah orang-orang pinggir sungai yang dicat warna hijau, yang sekarang warnanya sudah memudar atau kubas. Kami pernah ke sana 1 kali. 

Perjalanan susur sungai ke Kampung Hijau memakan waktu 10 s.d. 15 menit pulang pergi. Saya bingung dengan frasa pulang pergi. Kenapa jadi pulang pergi, bukankah sebelum pulang harus pergi dulu? 

Ketika petugas loket kami beri tahu keinginan kami, jawabannya adalah: Kalau ke Kampung Hijau masih lama, kelotoknya masih kosong, menunggu penuh dulu. Lebih baik ke Pulau Kembang, orangnya sudah banyak. Tinggal kalian berdua dan menunggu dua orang lagi. 

Kami berdiskusi soal Emma yang mules dan berakhir dengan keputusan ikut ke Pulau Kembang. Perjalanan dari Siring Tendean ke Pulang Kembang menghabiskan waktu satu jam. Selama perjalanan kami isi dengan mengobrol sambil makan tumpi angin alias rempeyek. 

Begitu sampai di Pulau Kembang, Emma segera mencari wc. Kami diberi waktu 30 menit oleh Amang Kelotok. Biaya masuk ke dalam Taman Wisata Alam Pulau Kembang sebesar Rp15.000. Bisa dibayar tunai atau dengan QRIS. 

Pada pintu masuk sebelah loket ada petugas penyobek karcis. Setelah itu ada jembatan. Di sini ada sejumlah laki-laki dan perempuan berdiri. Tangan kanan memegang bilah panjang dan di bahu kiri tersampir bakul. Belakangan kami ketahui, mereka adalah pemandu. Bilah panjang berfungsi mengontrol para monyet agar tidak brutal dan bakul untuk menyimpan kacang dan pisang. 

Kami dihampiri oleh 2 orang pemandu. Perempuan muda dan perempuan tua yang dipanggil nini oleh salah satunya. Kami membeli kacang dan pisang dari nini untuk diberikan kepada para monyet. Mereka menemani kami masuk ke dalam hutan. 

Ada sedikit kekhawatiran ketika saya akan berhadapan dengan pasukan monyet. Karena pemandu bilang tidak apa-apa, saya jadi yakin. Untungnya Salman juga berani. Bahkan dia juga ikut memberi makan monyet-monyet kelaparan. 

Waktu 30 menit telah berlalu. Saatnya kami kembali ke Siring Tendean. Perjalanan pulang ini lebih cepat, hanya memerlukan waktu 30 menit. Karena jalur sungai yang dilewati berbeda daripada sebelumnya. 

Saya penasaran, apakah di antara monyet-monyet yang kami temui di Pulau Kembang tersebut ada yang ingin jadi manusia? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar