Sabtu, 04 Januari 2014

Si Ibu Dosen Penulis

Aku dapat buku gratis lagi. Alhamdulillah. Kali ini bukan menang kuis, tapi aku diberi hadiah oleh seseorang. Beliau dosen di kampusku waktu kuliah dan juga penulis. Namanya Bu Nai.

Jadi, begini pada awalnya. Sebelumnya aku sudah mengenal Bu Nai. Tanggal 15 Mei 2011 aku mengikuti Seminar Menulis Nasional yang diadakan oleh Forum Lingkar Pena Kalsel (FLP Kalsel) di aula eks Dekranasda Pemprov Kalsel. Sebelum ke inti acara, ada peluncuran antologi cerpen yang judulnya Pelangi di Pelabuhan. Cerpen-cerpen dari penulis FLP Kalsel. Kalau ingatanku tidak keliru, beliau yang memberi kata sambutan. Kalau memang keliru, mohon dimaafkan. Cerpen beliau juga ada di buku itu. Judulnya Perempuan Sepi. 

Nah, sejak itu aku tahu, beliau adalah pengurus FLP Kalsel dan dosen di kampusku.

Lama kemudian, aku lupa kapan tepatnya, ada sms masuk ke hp-ku. Itu sms dari kawanku, Ayu. Satu kampus denganku, tapi beda jurusan. Aku jurusan Elektro, dia Akuntansi. Dia minta aku mengajari dosennya mengelola blog, dosennya itu ialah Bu Nai, kira-kira begitu isi sms-nya. Wah, si ibu penulis mau belajar blog denganku. Tentu saja aku mau. Keren ih, aku bisa berkawan dengan beliau.

Kami belajar di ruang dosen jurusan akuntansi. Tapi, hanya sempat satu kali pertemuan. Aku sibuk mengurus Tugas Akhir. Beliau juga mungkin sibuk mengajar dan melayani mahasiswa konsultasi.

Nah, sejak itu aku kenal beliau, dan beliau kenal aku.

Tanggal 5 September 2013 aku diwisuda. Seperti kebanyakan orang, sebelum acara mulai aku dan kawan-kawan menyimpan hari itu ke dalam foto. Sewaktu aku melihat ke belakang, aku melihat Bu Nai. Aku langsung terpikir untuk mengajak beliau untuk berfoto bareng. Buat kenang-kenangan. Aku minta kawanku untuk memfotokan. Sewaktu aku mau bilang, eh, malah beliau yang mengajak lebih dulu. Ya sudah, senang lah aku waktu itu.


Tanggal 9 Desember adalah hari kelahiran Bu Nai. Aku tahu itu dari facebook. Kuucapkan doa kepada beliau lewat sms tanggal 9 Desember 2013 kemarin. “Omong-omong buku apa yang paling kamu inginkan saat ini?” balas beliau di sms. Membaca itu, aku langsung berpikir bahwa beliau ingin mengasih aku buku. Jadi, kutanya saja beliau. Dan benar, beliau sudah lama mau mengirimi aku buku, tapi tidak tahu alamat rumahku.

Setelah kupikir-pikir, aku ingat bahwa dulu aku pernah ingin beli buku Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam. Tapi masih belum kesampaian. Ya sudah, buku itu saja yang nanti kukasih tahu ke Bu Nai.


Sirah Nabawiyah Jilid I

Awalnya aku ragu untuk minta buku itu ke Bu Nai. Dikarenakan harganya pasti lebih dari seratus ribu. Tapi, ya, mumpung ada yang mau kasih buku cuma-cuma. Hahaha.

Dan, tanggal 2 Januari 2014 kemarin aku mendatangi Bu Nai ke ruang dosen jurusan akuntansi. Kuambil bukunya. Aku hanya mengobrol sebentar dengan beliau lalu pulang. Karena kulihat beliau sedang melayani mahasiswa konsultasi sewaktu aku datang.

Hari ini aku bermalam di rumah Gusti. Dia mengasih aku buku Prie GS yang judulnya Hidup Bukan Hanya Urusan Perut. Buku itu dia beli sewaktu kami ke Bazar Buku Gramedia Veteran. Dia kasih buku itu karena tidak pernah dia baca. Plastiknya pun belum dibuka. Alhamdulillah, aku dapat buku gratis lagi.

Hidup Bukan Hanya Urusan Perut: Kolom-kolom Edan Prie GS

Jadi, siapa lagi yang mau mengasih aku buku cuma-cuma?


Maulana Usaid
04 Januari 2014

8 komentar:

  1. Balasan
    1. bujur aja lah bu yang pian memberi kata sambutan?

      Hapus
  2. aku mau jua buku gratisnya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha. minta lawan bu Nai.

      Hapus
    2. Zian handak buku jua kah sekalinya? :) (Nai)

      Hapus
  3. Kebetulan saya mampir keblog ini, kebetulan juga ternyata dosenmu adalah dosenku juga bang lana hehe
    Sayangnya saya tidak percaya dengan "kebetulan", sayangnya saya tidak mendapatkan buku dari beliau, hehe
    Ah, ini postingan beberapa tahun yg lalu ya
    Salam kenal bang lana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heuheuheu. Sebujurnya kd pernah diajari sidin pas kuliah. Lain jurusan pang. Lulus tahun berapa pian?

      Haha. Maaf lah hanyar teliat ada komentar baru.

      Hapus
  4. Hanyar tejinguk lagi artikel ini. Salam Lazuardiansyah. Kebetulan ini sudah 2018. Hehe. Coba lihat, postingan 2014, dikomen Lazuardiansyah 2016, dibalas Lana 2017, dikomen ibu lagi 2018. Ajaib memang komunikasi lewat blog nih ��

    BalasHapus

Komentar-komentar