Minggu, 22 Juni 2025

Pentas Seni Pertama

"Sore ni salman gladi nah.." Pesan istri saya masuk ketika saya sedang duduk di depan komputer. Mengerjakan pekerjaan yang harus segera diselesaikan. 

Refleks saya tertawa membacanya. Anak sekecil berumur 3 tahun itu akan diatur-atur untuk menari. Saya yakin nanti dia akan melakukan gerakan dengan semaunya dia. 


Sabtu lalu, Salman tergabung dalam kelompok Tempat Penitipan Anak (TPA) yang akan menampilkan 'tarian singa' pada acara Pentas Seni Serta Pengukuhan & Pelepasan Peserta Didik Paud. Tarian singa ini merujuk pada lagu di kanal youtube BaLiTa - Baba Lili Tata berjudul Singa. Kebetulan lagu ini favorit Salman ketika dia beusia 1 tahunan. 


Setelah salat asar saya bertolak dari kantor menuju Rantau mengendarai Beat Karbu 125 kesayangan saya sejak 2008. Begitu tiba di Rantau, saya singgah terlebih dahulu ke Indomaret membeli air minum, ke langgar untuk menjamak qasar salat maghrib dan isya, dan ke warung gorengan favorit saya. Semua di dekat lampu merah Kelurahan Kupang. 


Sesampainya di rumah kontrakan istri saya, Salman yang lagi menonton kartun di youtube menyambut saya dengan senyuman canggung. Karena dia tidak tahu saya bakalan datang. Dia bangkit memeluk saya lalu mengajak saya bergulat di atas kasur. Saya kira itu cara dia untuk mengekspresikan rasa senang. 


Besoknya kami datang ke aula tempat acara, orang-orang sudah lumayan banyak. Acara sedikit ngaret dari jadwal. Sebelum Salman dan bocil-bocil lainnya tampil, lagu-lagu diperdengarkan. Di antaranya ada soundtrack film Jumbo. Baru kali ini saya mendengarkan dan memperhatikan lagunya. Karena yang saya tahu dari lagu itu hanya lirik 'Sedikit demi sedikit'. Ternyata lagunya sedih dan bikin mewek. Hampir saja saya menangis di tempat itu bila tidak bisa menahan air mata yang mendesak ingin keluar. 


Masalah datang ketika para bocil yang akan tampil dikasih aksesoris rumbai untuk dipasang di pinggang. Salman tidak mau memakainya. Beberapa kali disuruh memakai rumbai, sebanyak itu pula dia tolak. Tapi untungnya dia mau maju setelah diberitahu tidak usah pakai rumbai. 


Semua bocil maju ke depan, kecuali yang masih menangis tidak mau maju. Lagu singa diputar: Panggil aku singa. Rarwwrr! 


Para orang tua masing-masing bocil merapat ke depan sambil mengeluarkan kamera ponsel untuk merekam aksi anak mereka. Keadaan di depan tidak karuan. Sebagian bocil berdiri mematung kebingungan. Sebagian lagi ada yang berlarian, ada yang melepas balon properti, dan satu bocil yang melakukan tarian dengan benar sebentar lalu terdiam kebingungan. Salman membuat tariannya sendiri: berputar, menendang udara, dan melompat-lompat. 


Kami segera pulang menuju Banjarmasin begitu Salman selesai tampil. Ini perjalanan terjauh kami bertiga naik Beat Karbu 125. Alhamdulillah kami selamat sampai di rumah ketika hari sudah sore.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar