Ini hari raya pertama saya ajak Salman ikut salat id idul adha di samping saya. Kami salat di halaman pertokoan mitra plaza. Saya kira dia akan tenang, karena sewaktu di rumah sebelum pergi dia dengan inisiatif sendiri memperagakan salat dengan sajadah kecilnya.
Kenyataannya Salman hanya tenang sebentar saja. Saat saya mengangkat takbir, dia duduk. Namun berselang setengah menit kemudian dia bangkit lalu mengelilingi saya berkali-kali. Untungnya posisi kami di ujung, sebelah kiri.
Dia juga menaiki punggung saya ketika akan sujud. Lalu ketika rakaat kedua, dia berusaha merobohkan saya dengan bahunya masuk lewat di antara kedua kaki saya. "Ayo pasti bisa," seru Salman. Hampir saja saya tertawa mendengarnya.
Kemudian ketika duduk tahiyat akhir, Salman telentang di samping saya. Kakinya menekan telunjuk saya ke bawah. Saya angkat lagi telunjuk, dia tekan lagi. Begitu terus hingga salam. Dia enak tertawa, sedangkan saya menahan tawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar-komentar