Rabu, 31 Juli 2024

Mencium Naagin

Kemarin sore, saya datang ke acara Pembukaan Bumdesa Expo di Lapangan Murjani Banjarbaru. Acara tahunan Provinsi Kalimantan Selatan yang memamerkan produk-produk Badan Usaha Milik Desa se-Kalimantan Selatan. Selain stand Bumdesa, ada banyak stand lain, seperti: stand makanan dan minuman, stand aksesoris, stand pakaian, stand mobil, dan stand lainnya. 

Sewaktu makan sosis solo di stand bakso dan mi ayam saya melihat ada ibu-ibu dikalungkan ular berwarna kuning. Wah menarik, pikir saya. "Aku mau berfoto dengan ular itu juga. Nanti fotokan," ucap saya kepada Iqbal dan Ade yang waktu itu juga sedang makan. Masing-masing bakso dan mi ayam. 

Di depan tempat duduk Mas Pemilik Ular ada kardus berisi sejumlah uang, bertuliskan: BERFOTO DENGAN ULAR, DONASI SEIKHLASNYA. 

"Mas, mau foto dengan ular," kata saya. 

Mas Pemilik Ular yang semula duduk segera berdiri. Namanya Arif. Saya tahu dari jersey yang dikenakannya. Di belakangnya ada tulisan: ARIF. 

Saya bukan ahli tentang ular. Jadi, saya tanyai dia berkali-kali untuk memastikan aman: Enggak papa kan, Mas? Enggak gigit kan? 

Mas Arif meng-iya-kan sembari mengalungkan ular kuning ke leher saya. Saya langsung yakin dan berani karena sudah dijamin oleh pemilik ular. Setelah berpose beberapa kali saya segera pulang karena sudah ditunggu teman-teman yang lain. 

Sayang sekali, saya tidak sempat menanyai Mas Arif siapa nama ularnya, jenis apa, dan apa jenis kelaminnya. Namun saya anggap namanya adalah Naagin, meski tidak tahu jenis kelaminnya jantan atau betina. Karena saya teringat dengan serial India di SCTV, tontonan saya semasa SD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar