Kamis, 24 Agustus 2023

Resensi Buku - Hidup Tenang

Baiklah, saya baru selesai membaca buku Hidup Tenang. Terbitan dari Ujung Pesiar. Sebuah antologi yang semua penulisnya perempuan, dan beberapa nama penulisnya yang bagi saya unik, seperti: Saviera Yonita Hadi, Labiqotul Fatiyasani, dan Lungit Fika Fauzia.

Kovernya sedap dipandang. Sebuah bangku di ujung dermaga. Berjejer di sebelahnya ada termos dan gelas, di atasnya tergeletak buku yang terbuka. Warna biru air yang mendominasi memperkuat kesan judul buku ini: Hidup Tenang.

Di dalam buku ini ada lima belas bab yang diberi judul dengan nama emosi dan perasaan, yaitu: Bahagia, Sedih, Takut, Harap, Sakit Hati, Sabar, Dengki, Syukur, Iri, Ikhlas, Malu, Optimis, Putus Asa, Galau, dan yang terakhir Tawakal.

Awal mula melihat Hidup Tenang saya mendapatkan kesan buku motivasi. Ketika membacanya ternyata benar. Saya kurang suka membaca buku motivasi, tetapi entah kenapa membaca Hidup Tenang merasa nyaman-nyaman saja. Bahkan menambah wawasan dan perspektif baru dalam memandang suatu emosi dan perasaan. Apalagi juga disertai ayat-ayat Alqur'an, hadis Nabi, dan nasihat Ulama sebagai pendukung, ini memperkuat emosi pada narasi yang dijelaskan.

Pada bab Bahagia ada kutipan ayat 43 surah An-Najm yang terjemahannya: "Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis."

Pada bab selanjutnya yaitu, Sedih, ada kutipan hadis Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam: "Tidak ada yang menimpa seorang muslim, berupa kepayahan, kesakitan, duka cita, kesedihan, gangguan, dan kesusahan, hingga duri yang menusuknya kecuali dengan sebab itu Allah menggugurkan dosa-dosanya." (HR. Bukhari, no. 5641 dan Muslim, no. 2573).

Pada bab Galau ada kutipan nasihat Ibnul Qayyim: "Bahaya terbesar yang dialami oleh seorang hamba adalah adanya waktu nganggur dan waktu luang, karena jiwa tidak akan pernah diam. Ketika dia tidak disibukkan dengan hal yang bermanfaat, pasti dia akan sibuk dengan hal yang membahayakannya. (Thariq Al-Hijaratain).

Kalau mau menenangkan hati dengan nasihat-nasihat agama Islam, buku ini cocok dijadikan bacaan. Caranya: beli di toko daring. Atau, kalau tidak mau beli bisa pinjam sama teman, seperti saya. Itu kalau temannya mau meminjamkan sih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar