Cuti saya sudah habis. Hari ini saya mulai masuk kerja lagi. Mari kembali ke hari kemarin, hari terakhir saya cuti.
Seperti
sepekan yang lalu, Salman kami antar ke Taman Penitipan Anak PAUD
Terpadu Ananda. Dia menangis saat kami tinggal. Sedih sebenarnya, tetapi
sedih dan kompromi juga bagian dari hidup.
Cukup lama saya menunggu taksi kol, Mama Salman juga ikut menunggu. Saya suruh tinggalkan saja dia tidak mau.
Memakan
waktu sekitar 16 menit baru taksi kol muncul. Kami memberi tanda dengan
tangan kiri melambai supaya Paman Taksi Kol menepi. Setelah saya naik,
Mama Salman pergi menuju kantornya dan saya menuju Banjarmasin.
Di
dalam taksi kol hampir penuh. Saya kebagian duduk di paling belakang.
Di sebelah kanan dan kiri saya masing-masing ada 1 orang.
Syuhhh.
Tiba-tiba ada yang menggelitik hidung saya. Bulu-bulu hidung saya
bergidik. Bau masam peluh orang lain itu sungguh mengganggu dan saya
tidak tahu asalnya dari siapa.
Kemudian masuk lagi satu, dua,
tiga orang. Taksi kol jadi penuh. Lalu lumayan lega lagi setelah ada
yang turun. Kursi di depan saya tersisa satu orang. Saya segera pindah
ke sana di samping jendela sebelah kanan. Akhirnya saya bisa bernapas
dengan tenang.
Telinga saya terpasang earphone. Sambil memejamkan
mata, telinga saya mendengarkan lagu: NewJeans - Super Shy, YOASOBI -
Idol, Adhitia Sofyan - Adelaide Sky, Saint Loco - Terapi Energi dari
Spotify. Telinga saya juga mendengarkan podcast POPKRON episode 3.
Ketenangan
saya terganggu tatkala Bapak yang duduk di samping jendela sebelah
kiri mulai menyalakan dan mengisap rokoknya. Asapnya tertiup angin dan
mengenai saya.
Saya kipas-kipaskan tangan di depan hidung saya
tetapi si Bapak tetap egois. Benar-benar menyebalkan. Kalau yang sering
naik taksi kol akan mengerti kenapa saya tidak menegurnya. Untunglah dia
merokok tidak terlalu lama.
Kursi di depan saya ditempati Ibu
bersama 2 anak perempuannya yang masih kanak-kanak. Sewaktu taksi kol
sudah di Banjarbaru terjadi obrolan antara Ibu, Bapak di sebelah saya,
Paman Taksi Kol, dan Mas di samping Paman Taksi Kol. Earphone saya masih
terpasang. Saya tidak sedang memutar apa-apa sehingga obrolan mereka
terdengar.
Si Ibu mau ke Pelambuan. Dia bingung mau naik apa ke
sana. Bawaannya banyak. Earphone saya lepaskan dari telinga. Saya bertanya kepada Bapak
di sebelah saya: Sidin mau ke mana? Kemudian saya menawarkan untuk
memesankan Gocar.
Saya, si Ibu dan kedua anaknya turun di depan
Hypermart Km. 6. Setelah mereka naik Gocar dan pergi, saya lalu
beranjak. Hati saya rasanya penuh. Penuh dengan rasa senang.
Sorenya
ketika sudah di rumah, masuk panggilan video dari Mama Salman di hp
saya. Rasa senang di hati saya bertambah. Di layar hp saya tampak Salman
sedang berusaha memasang helm mamanya ke kepala. Helmnya terbalik.
Magrib,
saya salat di Masjid Muhammadiyah Kelayan untuk mengikuti majelis ilmu
sampai azan isya. Rasa senang saya bertambah lagi karena sudah lama saya
tidak ikut majelis ilmu di sana. Di rakaat pertama mata saya jadi
hangat. Nanti bila Salman sudah bisa dibawa salat di masjid, saya akan
mengajak dia beserta mamanya ikut duduk di majelis ilmu.
Hari ini,
Mama Salman mengabari bahwa sore sepulang kerja dia tiba-tiba kurang
enak badan. Saya jadi sedih. Sungguh, perasaan mudah sekali terbolak
balik.
Selasa, 08 Agustus 2023
Cuti Berakhir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar-komentar