Rabu, 06 November 2024

Orang Baik

Di antara banyaknya orang jahat dan menyebalkan, di bumi ini, akan selalu ada orang baik. Seperti hari ini. 

Saya telat ikut minibus angkutan karyawan untuk pergi ke kantor karena menyempatkan singgah ke ATM dulu sebelum ke tempat penjemputan. Saya ditawari teman yang membawa minibus untuk menyusul ke depan Indomaret Manarap, tapi saya tolak. Saya sedang tidak ingin mengejar. Saya lelah. Karena malam kemarin saya bergadang menginstall Windows 7 di laptop saya. 

Saya lebih memilih berjalan ke halte lalu naik BRT Teman Bus alias Tayo. Tidak lama saya menunggu, Tayo datang. Saya membayar dengan menempelkan kartu uang elektronik pada mesin di samping Pak Sopir. 

Setelah melewati halte-halte dan Terminal Gambut Barakat saya turun di Halte Masjid Hajjah Nuriyah. Saya bertekad melakukan jalan kaki dari halte menuju kantor yang jaraknya lebih kurang 5 kilometer. 

Mulanya perjalanan saya biasa-biasa saja. Kemudian saat sudah 2,7 kilometer berjalan, saya melihat seorang ibu sedang berjalan mendorong motornya sambil membawa beban anak yang berada di gendongan. 

Saya ingin menolong sedangkan saya juga berjalan dan jarak kami lumayan jauh. Saya juga tidak mengerti mesin motor. 

Kemudian saya lihat dua orang pemuda berboncengan motor berhenti di depan si Ibu. Terjadi perbincangan antara si Ibu dan pemuda. Lalu mereka menstut motor si Ibu. 

Mereka belok kiri, sedangkan saya lurus menyeberangi bundaran. Setelah dua ratus meter, saya dihadang Bapak-bapak yang sepertinya usianya sudah kepala enam. Dia menghentikan motornya di depan saya. 

"Mau ke mana?" tanya beliau. 

"Mau ke kantor," jawab saya singkat. 

"Di mana kantornya?"

"Di sana."

"Kalau mau..."

Saya tolak tawaran si Bapak. Saya jelaskan bahwa saya memang ingin berjalan. 

"Bagus itu!"

Segera si Bapak tancap gas. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih karena sudah menawarkan tumpangan. 

Seratus lima puluh tiga meter kemudian ada lagi yang menghadang saya. Kali ini kira-kira umurnya kepala tiga. 

"CPNS kah?" 

Maksud dia adalah saya seorang yang akan mengikuti tes CPNS. Wajar saja dia mengira begitu. Saya sedang mengenakan pakaian yang senada dengan peserta tes CPNS: celana bahan warna hitam, kemeja putih polos lengan panjang, dan tas ransel di bahu. Setelah saya jawab bukan, dia melanjutkan perjalanannya. 

Setelah itu ada dua orang lagi. Orang ketiga sedikit memaksa tapi berhasil saya tolak dengan penjelasan seperti sebelumnya. Orang keempat lebih memaksa lagi. Kali ini saya akhirnya menyerah. Saya ikut dengannya. 

Saya berhenti berjalan setelah menempuh sejauh 4,32 kilometer. Terima kasih orang baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar