Kamis, 20 November 2025

Salman Dea

 "Foto anak kam kah, Lan?" Tanya dzaky yang datang dari sebelah kiri saya. 


"Bukan," jawab saya. 


"Mirip anak kam. Buku apa tu?"


"Buku esai."


"Kukira kam sudah bisi buku sorangan." Kata dzaky sambil beringsut dan duduk ke kursi di sebelah kanan saya. 


"Masih belum."


Kami sedang membahas buku Dea Anugrah berjudul Kenapa Kita Tidak Berdansa? Covernya berwarna kuning yang separo sampul dipenuhi gambar anak kecil separo wajah. Matanya sipit. 


Saya jadi teringat pernah berdebat dengan Salman soal buku ini. Saya sedang menyampulinya dengan plastik. Begitu dia melihat cover buku ini segera dianggapnya gambar itu adalah dia. Saya berusaha meluruskan dengan mengatakan kepadanya bahwa itu adalah Dea Anugrah. Tetapi Salman bersikeras dengan keyakinannya. 


Setelah saya amati benar-benar, Dea Anugrah waktu kecil memang agak mirip dengan Salman. Kemarin pun Shanum sepupunya bilang bahwa gambar di cover buku adalah Salman ketika saya tanyai 'siapa ini?' Saya mengaku kalah. Salman telah memenangkan debat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar-komentar